Friday, March 26, 2021

Berwisata di Fort Marlborough


Dari sekian banyak macam destinasi wisata di kota Bengkulu, Okta, wanita yang merupakan penduduk asli kota Bengkulu memilih untuk meluangkan waktunya dan merefresh diri di salah satu destinasi wisata Fort Marlborough, Teluk Segara, Kota Bengkulu.

Alasan Okta memilih Fort Marlborough sebagai untuknya melepas penat dari rutinitas sehari-hari adalah karena Fort Marlborough bukan hanya sebuah tempat wisata biasa melainkan juga tempat untuk menambah ilmu pengetahuan terutama tentang sejarah Indonesia pada masa sebelum kemerdekaan.

Tak jauh berbeda dengan Okta, Frischa salah satu teman Okta mengatakan bahwa Fort Marlborough memiliki lokasi yang strategis di Kota Bengkulu, dekat dengan tempat wisata lainnya, dekat dengan pantai sehingga udaranya sejuk dan berangin saat sore. Selain itu, Frischa juga memuji fasilitas yang disediakan oleh petugas Fort Marlborough ini, tersedia toilet dan mushola yang layak di Fort Marlborough ini sehingga sangat memudahkan pengunjung.

Penjelasan yang disebutkan narasumber di atas adalah alasan mengapa Fort Marlborough tak pernah sepi pengunjung, baik dari dalam dan luar kota Bengkulu. Pengunjung akan bertambah ramai di hari weekend.


Oleh Istiqomah Hayati

Friday, March 19, 2021

Rachma Amelia, Mahasiswa Pejuang Prestasi

Keringat yang mengalir di dahinya tak menghalangi semangat yang menggebu tatkala ia menceritakan tentang pengalamannya. Di salah satu tempat makan yang populer di kota Bengkulu pada 11 Maret 2021, Rachma Amelia menjabarkan detail proses demi proses yang ia tempuh dalam meraih sejumlah prestasi.

Wanita yang sebentar lagi berumur 21 tahun ini sekarang tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Hukum di Universitas Bengkulu. Ia merasa hanya berkuliah dengan baik saja tak cukup untuk menjadi seorang mahasiswa.

Juara lomba mendongeng, juara lomba debat serta prestasi lainnya yang telah ia raih membuat ia merasa menjadi mahasiswa yang sesungguhnya. Namun proses dalam meraih itu semua tidaklah mudah. Banyak yang perlu ia pelajari secara dalam, banyak hal lain yang dikorbankan serta banyak kendala yang ia hadapi.

Mulai dari susahnya membagi waktu, mencari ide yang fresh serta tantangan untuk membuktikan diri kepada orang sekitar menjadi kendala yang cukup berat untuk diatasi, namun Rachma percaya bahwa dengan kerja keras semua kendala itu dapat ia hadapi.

Rachma berharap agar kedepannya ia dapat menggapai prestasi yang belum ia capai dan ia tetap menjalaninya dengan semangat.


Oleh Istiqomah Hayati

Thursday, March 11, 2021

Tanggapan Mahasiswa Mengenai Kebijakan Kuliah Daring

Campur aduknya perasaan Wiliyah, salah satu mahasiswa di Universitas Bengkulu dalam menjalani kuliah daring ini tak membuat semangatnya patah. Kendala demi kendala ditambah belum redanya pandemi terutama di Indonesia ia hadapi demi tetap menuntut ilmu di perkuliahan.

Saat ditemui pada 11 Maret 2021 di salah satu tempat makan di Bengkulu, Wiliyah menjelaskan bahwa permasalahan dalam kuliah daring ini cukup rumit, mulai dari kuota internet, jaringan internet yang belum stabil di seluruh wilayah serta materi perkuliahan yang susah masuk ke otak sebab tidak efektifnya kegiatan belajar mengajar.

Kuat sekali keinginan Wiliyah untuk dapat bertemu dan berinteraksi seperti biasa dengan teman - temannya di perkuliahan juga melaksanakan kuliah tatap muka, namun keinginan tersebut ia tahan dan mencoba mengontrol egonya karena sadar bahwa keadaan saat ini tidak memungkinkan.

"Saya harap kebijakan tersebut dilaksanakan segegera mungkin", jelas Wiliyah dengan mimik wajah bersemangat menanggapi kabar bahwa perkuliahan tatap muka akan dimulai kembari setelah dosen serta mahasiswa divaksin.


Oleh Istiqomah Hayati

Thursday, March 4, 2021

Dampak Pandemi Terhadap Pelaku Ekonomi di Wilayah Pantai Berkas

Desir pasir di pinggir pantai sekitar Jalan Pariwisata Kelurahan Berkas, Bengkulu membuat suasana di sekitarnya menjadi nyaman untuk bersantai dan menghabiskan waktu baik dengan makan ataupun bermain air di pinggir pantai.

Julian, salah satu juru parkir di area Pantai Berkas dengan semangatnya mengatur kendaraan para pengunjung yang datang. Hari itu, Rabu, 3 Maret 2021 pantai terlihat agak ramai dari biasanya. Julian bersyukur karena pengunjung pantai mulai bertambah ramai karena biasanya di hari - hari yang bukan akhir pekan ditambah lagi sedang di masa pandemi, pengunjung pantai menjadi tidak seramai dahulu, yang mana hal tersebut mempengaruhi penghasilannya.

Tidak begitu berbeda dengan Julian, Neni, salah satu pedagang yang baru saja pindah berjualan di area Pantai Berkas ini karena pandemi, sebab sebelumnya ia berjualan di kantin sekolah dan terpaksa harus berhenti hingga waktu yang entah kapan karena sekolah masih dilakukan secara daring. Di depan warungnya yang sepi pengunjung, Neni berharap agar pandemi segera berakhir agar masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa dan akan berdampak pada pengunjung warungnya ataupun ia dapat berjualan di kantin sekolah lagi.

Semua kalangan tampaknya begitu terdampak oleh pandemi covid-19. Yang kita semua harapkan adalah sama yaitu agar pandemi segera berakhir. Jadi, ada baiknya kalau kita tetap mematuhi protokol kesehatan yang ada untuk kemaslahatan bersama.



Oleh Istiqomah Hayati