Wednesday, June 16, 2021

Anggut Atas : Pusat Destinasi dan Oleh-oleh Khas Bengkulu


Photostory Jurnalistik

Kelurahan Anggut Atas, Ratu Samban, Kota Bengkulu dalam frame.

Kelurahan Anggut Atas identik dengan destinasi bersejarah serta pusat penjualan oleh-oleh kota Bengkulu.

Oleh :
Istiqomah Hayati
D1C018043

#JurnalistikMultimedia
#UniversitasBengkulu
#UNIB
#2021


Friday, April 9, 2021

Pembangunan Aula Kantor Kelurahan Berkas


Sebuah aula di kantor kelurahan adalah salah satu hal yang dinanti warga dan perangkat kelurahan Berkas, Kota Bengkulu. Selama ini warga Berkas agak kesulitan menemukan tempat bila ada rapat atau acara lainnya.
Saat ini, kesulitan mereka akan segera teratasi sebab aula kelurahan Berkas sedang dalam proses pembangunan. Darmawansyah, mandor dari pembangunan tersebut mengatakan bahwa pembangunan akan memakan waktu selama 60 hari.
Dana yang diperoleh untuk mewujudkan keinginan para warga Berkas ini diperoleh dari program Dana Desa. Dana kisaran 300 juta rupiah dialokasikan hanya untuk pembangunan aula tersebut.
Darmawansyah menjelaskan bahwa tidak ada kendala berarti yang dialami selama pembangunan berlangsung. Pembangunan berjalan dengan lancar dan telah berlangsung selama 3 minggu. Pembangunan ini diprediksikan akan selesai tepat waktu yaitu itu dalam waktu 60 hari.


Oleh Istiqomah Hayati

Kehidupan Tukang Parkir


Keriput kulit Ernan, salah satu tukang parkir di depan Gereja St. Yohanes yang terletak di kecamatan Teluk Segara bak menggambarkan jerih payahnya selama ini dalam berusaha untuk bertahan hidup.
Menjadi tukang parkir hanyalah satu-satunya pekerjaan yang ia miliki. Bekerja hanya pada sabtu dan minggu dengan penghasilan yang tidak menentu menurut ia telah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Ernan yang hidup hanya dengan kakaknya di salah satu kelurahan di Kota Bengkulu yaitu Penurunan, tak merasa malu menjalani profesi sebagai tukang parkir, baginya selama itu menghasilkan dan dapat mencukupi kebutuhannya semua pekerjaan layak dilakukan.
Ketika tidak bekerja, Ernan hanya menghabiskan waktunya di rumah saja. Tak ada pekerjaan lain yang Ernan lakukan untuk menambah pemasukan.


Oleh Istiqomah Hayati

Friday, April 2, 2021

Problematika Sampah di Pantai Panjang Bengkulu

Sore pada hari weekend adalah waktu yang tepat untuk mengunjungi Pantai Panjang Bengkulu. Begitu ramai pengunjung yang datang entah untuk menikmati bermain air di pinggir pantai ataupun hanya menikmati suasana serta angin laut.

Ramainya pengunjung tersebut berbanding lurus dengan sampah-sampah yang berserakan di sekitar area Pantai Panjang.
Qori, salah satu wisatawan asal Kaur mengatakan bahwa ia setiap weekend mengunjungi Pantai Panjang sebab Pantai Panjang merupakan salah satu tempat wisata yang paling iconic di Kota Bengkulu. Namun, menurut Qori permasalahannya hanya pada sampah-sampah yang berserakan hingga merusak estetika Pantai Panjang itu sendiri. Maka dari itu, Qori mengharapkan agar wisatawan yang mengunjungi Pantai Panjang lebih aware untuk membuang sampah pada tempat yang telah disediakan.

Berbeda dengan Qori, Zulkarnain yang merupakan salah satu pedagang yang mencari nafkah di area Pantai Panjang mengatakan bahwa sampah-sampah yang ada akan dibersihkan dan dikumpulkan oleh petugas kebersihan.

Meski telah ada petugas kebersihan yang membersihkan lingkungan wisata Pantai Panjang, telah menjadi kewajiban kita pula sebagai pengunjung yang beradab untuk tidak membuat kotor area wisata manapun dengan membuang sampah sembarangan. Jadi, supaya keindahan Pantai Panjang tetap dapat kita nikmati kedepannya, ada baiknya kita bersama-sama merawat Pantai Panjang kita tercinta.


Oleh Istiqomah Hayati

Friday, March 26, 2021

Berwisata di Fort Marlborough


Dari sekian banyak macam destinasi wisata di kota Bengkulu, Okta, wanita yang merupakan penduduk asli kota Bengkulu memilih untuk meluangkan waktunya dan merefresh diri di salah satu destinasi wisata Fort Marlborough, Teluk Segara, Kota Bengkulu.

Alasan Okta memilih Fort Marlborough sebagai untuknya melepas penat dari rutinitas sehari-hari adalah karena Fort Marlborough bukan hanya sebuah tempat wisata biasa melainkan juga tempat untuk menambah ilmu pengetahuan terutama tentang sejarah Indonesia pada masa sebelum kemerdekaan.

Tak jauh berbeda dengan Okta, Frischa salah satu teman Okta mengatakan bahwa Fort Marlborough memiliki lokasi yang strategis di Kota Bengkulu, dekat dengan tempat wisata lainnya, dekat dengan pantai sehingga udaranya sejuk dan berangin saat sore. Selain itu, Frischa juga memuji fasilitas yang disediakan oleh petugas Fort Marlborough ini, tersedia toilet dan mushola yang layak di Fort Marlborough ini sehingga sangat memudahkan pengunjung.

Penjelasan yang disebutkan narasumber di atas adalah alasan mengapa Fort Marlborough tak pernah sepi pengunjung, baik dari dalam dan luar kota Bengkulu. Pengunjung akan bertambah ramai di hari weekend.


Oleh Istiqomah Hayati

Friday, March 19, 2021

Rachma Amelia, Mahasiswa Pejuang Prestasi

Keringat yang mengalir di dahinya tak menghalangi semangat yang menggebu tatkala ia menceritakan tentang pengalamannya. Di salah satu tempat makan yang populer di kota Bengkulu pada 11 Maret 2021, Rachma Amelia menjabarkan detail proses demi proses yang ia tempuh dalam meraih sejumlah prestasi.

Wanita yang sebentar lagi berumur 21 tahun ini sekarang tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Hukum di Universitas Bengkulu. Ia merasa hanya berkuliah dengan baik saja tak cukup untuk menjadi seorang mahasiswa.

Juara lomba mendongeng, juara lomba debat serta prestasi lainnya yang telah ia raih membuat ia merasa menjadi mahasiswa yang sesungguhnya. Namun proses dalam meraih itu semua tidaklah mudah. Banyak yang perlu ia pelajari secara dalam, banyak hal lain yang dikorbankan serta banyak kendala yang ia hadapi.

Mulai dari susahnya membagi waktu, mencari ide yang fresh serta tantangan untuk membuktikan diri kepada orang sekitar menjadi kendala yang cukup berat untuk diatasi, namun Rachma percaya bahwa dengan kerja keras semua kendala itu dapat ia hadapi.

Rachma berharap agar kedepannya ia dapat menggapai prestasi yang belum ia capai dan ia tetap menjalaninya dengan semangat.


Oleh Istiqomah Hayati

Thursday, March 11, 2021

Tanggapan Mahasiswa Mengenai Kebijakan Kuliah Daring

Campur aduknya perasaan Wiliyah, salah satu mahasiswa di Universitas Bengkulu dalam menjalani kuliah daring ini tak membuat semangatnya patah. Kendala demi kendala ditambah belum redanya pandemi terutama di Indonesia ia hadapi demi tetap menuntut ilmu di perkuliahan.

Saat ditemui pada 11 Maret 2021 di salah satu tempat makan di Bengkulu, Wiliyah menjelaskan bahwa permasalahan dalam kuliah daring ini cukup rumit, mulai dari kuota internet, jaringan internet yang belum stabil di seluruh wilayah serta materi perkuliahan yang susah masuk ke otak sebab tidak efektifnya kegiatan belajar mengajar.

Kuat sekali keinginan Wiliyah untuk dapat bertemu dan berinteraksi seperti biasa dengan teman - temannya di perkuliahan juga melaksanakan kuliah tatap muka, namun keinginan tersebut ia tahan dan mencoba mengontrol egonya karena sadar bahwa keadaan saat ini tidak memungkinkan.

"Saya harap kebijakan tersebut dilaksanakan segegera mungkin", jelas Wiliyah dengan mimik wajah bersemangat menanggapi kabar bahwa perkuliahan tatap muka akan dimulai kembari setelah dosen serta mahasiswa divaksin.


Oleh Istiqomah Hayati

Thursday, March 4, 2021

Dampak Pandemi Terhadap Pelaku Ekonomi di Wilayah Pantai Berkas

Desir pasir di pinggir pantai sekitar Jalan Pariwisata Kelurahan Berkas, Bengkulu membuat suasana di sekitarnya menjadi nyaman untuk bersantai dan menghabiskan waktu baik dengan makan ataupun bermain air di pinggir pantai.

Julian, salah satu juru parkir di area Pantai Berkas dengan semangatnya mengatur kendaraan para pengunjung yang datang. Hari itu, Rabu, 3 Maret 2021 pantai terlihat agak ramai dari biasanya. Julian bersyukur karena pengunjung pantai mulai bertambah ramai karena biasanya di hari - hari yang bukan akhir pekan ditambah lagi sedang di masa pandemi, pengunjung pantai menjadi tidak seramai dahulu, yang mana hal tersebut mempengaruhi penghasilannya.

Tidak begitu berbeda dengan Julian, Neni, salah satu pedagang yang baru saja pindah berjualan di area Pantai Berkas ini karena pandemi, sebab sebelumnya ia berjualan di kantin sekolah dan terpaksa harus berhenti hingga waktu yang entah kapan karena sekolah masih dilakukan secara daring. Di depan warungnya yang sepi pengunjung, Neni berharap agar pandemi segera berakhir agar masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa dan akan berdampak pada pengunjung warungnya ataupun ia dapat berjualan di kantin sekolah lagi.

Semua kalangan tampaknya begitu terdampak oleh pandemi covid-19. Yang kita semua harapkan adalah sama yaitu agar pandemi segera berakhir. Jadi, ada baiknya kalau kita tetap mematuhi protokol kesehatan yang ada untuk kemaslahatan bersama.



Oleh Istiqomah Hayati