Friday, April 9, 2021

Pembangunan Aula Kantor Kelurahan Berkas


Sebuah aula di kantor kelurahan adalah salah satu hal yang dinanti warga dan perangkat kelurahan Berkas, Kota Bengkulu. Selama ini warga Berkas agak kesulitan menemukan tempat bila ada rapat atau acara lainnya.
Saat ini, kesulitan mereka akan segera teratasi sebab aula kelurahan Berkas sedang dalam proses pembangunan. Darmawansyah, mandor dari pembangunan tersebut mengatakan bahwa pembangunan akan memakan waktu selama 60 hari.
Dana yang diperoleh untuk mewujudkan keinginan para warga Berkas ini diperoleh dari program Dana Desa. Dana kisaran 300 juta rupiah dialokasikan hanya untuk pembangunan aula tersebut.
Darmawansyah menjelaskan bahwa tidak ada kendala berarti yang dialami selama pembangunan berlangsung. Pembangunan berjalan dengan lancar dan telah berlangsung selama 3 minggu. Pembangunan ini diprediksikan akan selesai tepat waktu yaitu itu dalam waktu 60 hari.


Oleh Istiqomah Hayati

Kehidupan Tukang Parkir


Keriput kulit Ernan, salah satu tukang parkir di depan Gereja St. Yohanes yang terletak di kecamatan Teluk Segara bak menggambarkan jerih payahnya selama ini dalam berusaha untuk bertahan hidup.
Menjadi tukang parkir hanyalah satu-satunya pekerjaan yang ia miliki. Bekerja hanya pada sabtu dan minggu dengan penghasilan yang tidak menentu menurut ia telah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Ernan yang hidup hanya dengan kakaknya di salah satu kelurahan di Kota Bengkulu yaitu Penurunan, tak merasa malu menjalani profesi sebagai tukang parkir, baginya selama itu menghasilkan dan dapat mencukupi kebutuhannya semua pekerjaan layak dilakukan.
Ketika tidak bekerja, Ernan hanya menghabiskan waktunya di rumah saja. Tak ada pekerjaan lain yang Ernan lakukan untuk menambah pemasukan.


Oleh Istiqomah Hayati

Friday, April 2, 2021

Problematika Sampah di Pantai Panjang Bengkulu

Sore pada hari weekend adalah waktu yang tepat untuk mengunjungi Pantai Panjang Bengkulu. Begitu ramai pengunjung yang datang entah untuk menikmati bermain air di pinggir pantai ataupun hanya menikmati suasana serta angin laut.

Ramainya pengunjung tersebut berbanding lurus dengan sampah-sampah yang berserakan di sekitar area Pantai Panjang.
Qori, salah satu wisatawan asal Kaur mengatakan bahwa ia setiap weekend mengunjungi Pantai Panjang sebab Pantai Panjang merupakan salah satu tempat wisata yang paling iconic di Kota Bengkulu. Namun, menurut Qori permasalahannya hanya pada sampah-sampah yang berserakan hingga merusak estetika Pantai Panjang itu sendiri. Maka dari itu, Qori mengharapkan agar wisatawan yang mengunjungi Pantai Panjang lebih aware untuk membuang sampah pada tempat yang telah disediakan.

Berbeda dengan Qori, Zulkarnain yang merupakan salah satu pedagang yang mencari nafkah di area Pantai Panjang mengatakan bahwa sampah-sampah yang ada akan dibersihkan dan dikumpulkan oleh petugas kebersihan.

Meski telah ada petugas kebersihan yang membersihkan lingkungan wisata Pantai Panjang, telah menjadi kewajiban kita pula sebagai pengunjung yang beradab untuk tidak membuat kotor area wisata manapun dengan membuang sampah sembarangan. Jadi, supaya keindahan Pantai Panjang tetap dapat kita nikmati kedepannya, ada baiknya kita bersama-sama merawat Pantai Panjang kita tercinta.


Oleh Istiqomah Hayati